JAKARTA ~ Venomz | Banjir dan
longsor menerjang 53 desa di 11 kecamatan di Kab Purworejo, Jawa Tengah, Jumat
(20/12). Sungai Bogowonto dan anak-anak sungainya meluap. Beberapa tanggul
sungai jebol seperti di Desa Kemiri, Bayan, dan Butuh dan tiga warga tewas.
Demikian disampaikan Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo
Nugroho, dalam siaran perasnya.
Dikatakannya, tiga warga meninggal akibat bencana itu yakni Wongso Suwito (85)
warga Desa Tunggorono, Kec Kutoarjo akibat terseret arus air sungai setempat,
dan dua lainnya, Riyanah (48) dan Siti Aminah (8), menjadi korban longsor di
Kec Bruno. Satu korban hanyut banjir dan masih dalam pencarian.
"Lebih dari 600 keluarga mengungsi, puluhan rumah rusak berat, ribuan
hektar sawah terendam. 11 kecamatan yang dilanda bencana setelah hujan deras
mengguyur sejak Kamis (19/12) malam, yakni Purworejo, Kutoarjo, Kemiri, Butuh,
Pituruh, Bruno, Ngombol, Purwodadi, Bagelen, Grabag, dan Bayan," ujarnya.
BPBD, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan
penanganan darurat. BPBD Jawa Tengah dan BPBD kabupaten di sekitarnya membantu
penanganan bencana.
Terkait dengan meningkatnya banjir dan longsor, pada hari ini (20/12) Kepala
BNPB di Bojonegoro telah memerintahkan personil BNPB dan BPBD harus sudah di
garis depan tempur menghadapi banjir dan longsor. Sebelumnya di Jawa Tengah,
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Tri Budiarto bersama Kalaksa BPBD Kab/Kota
se-Jateng telah melakukan rakor antisipasi banjir dan longsor.
Deputi PD BNPB telah mengajak seluruh masyarakat Jateng bersiaga satu
menghadapi longsor. Untuk operasional, BNPB telah memberikan Rp 6,4 milyar dana
siap pakai kepada BPBD Jateng.
"Gubernur Jateng telah mengeluarkan surat pernyataan status darurat
bencana banjir dan longsor yang berlaku 8-12-2013 hingga 31-3-2014. Dana tak
terduga juga sudah dicadangkan. BPBD Jawa Tengah telah menyusun rencana
kontinjensi banjir dan longsor skala detil," ujarnya.
Berita ini diambil dari sumber : Dna Berita
0 comments:
Post a Comment