Medan ~ Venom | Berawal
dari hobbi makan bakso sejak masa gadis, Masithah (46) akhirnya membuka warung
bakso sendiri yang dikelola bersama suami Juheri (48) dan anak-anaknya, warung
itu diberi nama “Warung Bakso Mas Hafizh.” Nama Hafizh diambil dari nama
anaknya yang ragil (bungsu) Muhammad Hafizh Satria (7) Kelas II SD Negeri 27
Pulo Brayan Bengkel.
Semasa gadis, tiada hari tanpa makan bakso, selera bakso ini berlanjut hingga
berumah tangga dan mempunyai tiga anak. Sehingga akhirnya terbetik berita,
bakso dicampur daging tikus.
Berita miring tersebut semakin menguat seiring ditangkapnya beberapa pengelola
bakso yang dalam pembuatannya mencampur bakso dengan daging tikus. Mencari
solusi terbaik agar hobbi makan bakso tidak terhambat maka Masithah membuka
warung bakso sendiri, sejak setahun lalu.
Sang suami Juheri, yang profesi sebenarnya supir pribadi turut membantu.
Bersama dua anaknya Muhammad Heru Pratama (19) mahasiswa semester III IBBI dan
Muhammad Dwi Rapiangga (17) Kelas III SMA Marthadinata mereka bergotong royong
menjalankan usaha warung yang kerap ditongkrongi kawula muda ini.
Niat membantu perekonomian keluarga, kedua ABG ini disela-sela luang waktu
belajar menyelingi usaha bakso yang buka mulai jam 14.00 – 24.00 WIB ini dengan
membuka doorsmer. Spesialis kereta Rp. 8000,- per unit.
Usaha doorsmer ini sendiri dimulai sejak pagi hari sampai sore. Ada sekitar
5 – 15 konsumen yang meyambangi usaha mereka setiap hari, hasilnya untuk
menambah-nambah biaya sekolah.
Masithah sendiri dalam gelar jualannya tidak hanya fokus pada bakso, tetapi ada
juga ifo mie, mie tiaw goreng, nasi goreng, mie instant goreng yang
keseluruhannya boleh campur pakai ayam suir-suir atau bakso. Semuanya
tergantung permintaan selera konsumen.
Meskipun kelezatan dan cita rasa produk warung ini tidak kalah dengan
warung-warung lain di Kota Medan, dijual standard rata-rata hanya Rp. 8000,-
per porsi. Ada juga minuman pudding telur susu, jahe, kopi, teh manis,
aneka macam juice dan beberapa minuman segar lainnya.
Usaha Warung Bakso Mas Hafizh yang dibuka sejak sore hingga tengah malam ini
hanya menghasilkan omzet Rp 200 – 250 ribu per hari, pemasukan sebesar ini
belum mengembalikan modal Rp. 16 juta yang telah dikeluarkan untuk penimbunan
tanah dan pembuatan warung.
Termasuk juga pembelian bahan-bahan masakan dan bumbu untuk penjualan Warung
yang beroperasi di Jalan Bundar samping jembatan layang Pulo Brayan Bengkel
Baru – Medan Timur ini.
0 comments:
Post a Comment