Medan ~ Venom | Terhitung
semenjak Sabtu (4/1/2014) hingga sekarang Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo
terus menerus meletus. PVMBG melaporkan hingga Senin (6/1/2014) siang sudah
terjadi 115 kali erupsi Gunung Sinabung sejak Sabtu lalu.
Demikian disampaikan melalui pesan singkat, Senin (6/1/2014).
Dijelaskan, aktivitas gunung masih sangat tinggi. Dalam dua hari terakhir yaitu
4-5 Januari terjadi erupsi sebanyak 106 kali, gempa hybrid 1.545 kali, dan
guguran awan panas sebanyak 426 kali.
Gempa hybrid yang mencapai ribuan kali tersebut menandakan bahwa suplai magma
ke permukaan masih berlangsung secara intensif.
Bahkan kondisi kubah lava terlihat sudah mulai ada yang meluber ke arah timur
guguran baru sejauh 500 meter.
Apabila suplai dari bawah masih berlangsung maka guguran awan panas panas
akan masih berlangsung menerus dan dapat meluber ke arah timur. Akibat lain
lain letusan yang terjadi akan disertai dengan lontaran material (2-6 cm)
dalam radius 5 km.
Hingga saat ini luncuran awan panas ke arah tenggara-selatan dengan jarak
hingga mencapai 4,5 km.
Masih menurut Sutopo, letusan Sinabung yang menerus tersebut menyebabkan
pengungsi terus bertambah. Saat ini pengungsi berjumlah 21.893 jiwa (6.815 KK)
tersebar di 33 titik pengungsian. Sebanyak 1.204 jiwa, 179 ibu hamil, dan 606
bayi ikut mengungsi. Pengungsi berasal dari 25 desa dari 4 kecamatan di
Kabupaten Karo.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
Seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat hingga 18 Januari 2014,
Komandan Tanggap Darurat (KTD) terjadi pergantian.
Saat ini KTD dijabat oleh Kepala Dinas Perhubungan Karo. Letnan Kolonel
Prince Meyer Putong yang sebelumnya menjabat Dandim Karo selaku KTD, saat ini
sebagai Waaslog Kodam I/Bukit Barisan.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Status Sinabung tetap Awas (level IV)
dengan radius 5 km dan 7 km di sisi tenggara jalur awan panas harus dikosongkan
penduduknya.
Adanya material abu dan pasir vulkanis di sisi tenggara dan selatan dapat
berpotensi menjadi lahar dingin jika hujan berintensitas tinggi, tandas Sutopo.
Berita ini diambil dari DNA Berita. Silahkan KLIK INI untuk ke Dna berita.
0 comments:
Post a Comment